Alhamdulilah, bersyukur kepada Allah saya terlibat-diajak penelitian di kampung adat Cireundeu oleh Mas Willy, salah satu dosen di kampus. Sudah sejak lama ingin mampir ke Cireundeu dan belajar langsung soal falsafat Tri Tangtu, akhirnyaaaaa dapat terlaksana melalui kesempatan ini.
Saya lakukan asistensi dari mulai urusan untuk deck presentasi, transkrip wawancara, hinggal field trip/research. Tentu dilakukan dengan penuh kegembiraan. Terlebih dengan tim yang seru. Dosen-dosen yang terlibat juga friendly (sering ngasih jajan juga, ehehehehhehehe rezeki).
Dari kiri ke kanan: Mas Willy (dosen/ketua riset), Romo Tarno, saya, Gabi (mahasiswa juga), dan Kang Tri (masyarakat adat Cireundeu). Berpose C for Cireundeu dan Cinta. Hahaha.
Per Januari 2025, maka hampir satu tahun berlangsung penelitian tentang food-feminism dan kait-kelindannya dengan ketahanan pangan yang dipelajari dari masyarakat adat Cireunderu.
Berikut abstrak penelitian (yang masih on going, finalisasi):
Abstrak
Sistem pangan global telah meluas melewati batas-batas planet dan melampaui ruang operasi yang aman dan adil bagi umat manusia. Krisis yang mendesak, saling terkait, dan krisis pemanasan global, hilangnya keanekaragaman hayati, serta degradasi air dan tanah yang sangat membahayakan sistem pertanian-pangan yang berkontribusi dalam memicu fenomena ini. Food-feminism sebagai sebuah gerakan dengan pendekatan untuk memecahkan masalah individu dalam industri pangan dengan mendukung pendekatan holistik, transformatif untuk menumbangkan monopoli pangan melalui gerakan ketahanan pangan kaum perempuan. Penelitian ini mengeksplorasi implementasi sistem pangan berkelanjutan dengan pendekatan food-feminism di masyarakat adar Cireundeu, Melalui metode ground theory, penelitian ini menganalisis integrasi nilai keberlanjutan dan perspektif gender dalam sistem pangan lokal. Hasil penelitian memberikan wawasan baru tentang penerapan food-feminism di Cireundeu dan kontribusinya terhadap keberlanjutan sistem ketahanan pangan berlandaskan kearifan masyarakat dan tradisi lokal.
Dan ini cuplikan dalam bentuk video: